Akseswarganet – Mark Zuckerberg Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Besar-besaran di Meta
Pimpinan Eksekutif Meta, Mark Zuckerberg, telah mengungkapkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di dalam organisasinya. PHK tersebut terutama akan menyasar karyawan yang dianggap berkinerja buruk.
Sebagaimana yang tertera dalam memo perusahaan yang diperoleh Bloomberg, Zuckerberg akan memangkas sekitar 5% tenaga kerjanya. Organisasi tersebut bermaksud merekrut personel baru untuk mengisi posisi tersebut akhir tahun ini.
Hingga September, tenaga kerja Meta berjumlah sekitar 72.000 orang, yang berarti bahwa pengurangan sebesar 5% dapat memengaruhi sekitar 3.600 pekerjaan.
Dalam memo yang dibagikan di papan pesan internal, Zuckerberg menyatakan, “Saya telah memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan mempercepat pemecatan karyawan yang berkinerja buruk.”
Ia lebih lanjut menjelaskan, “Biasanya, kami menyingkirkan individu yang gagal memenuhi harapan selama setahun, tetapi sekarang kami akan menerapkan pengurangan berbasis kinerja yang lebih luas selama siklus ini.”
Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, siklus evaluasi kinerja di Meta diperkirakan akan berakhir pada bulan Februari. Orang ini meminta identitasnya dirahasiakan saat membahas masalah internal perusahaan.
Karyawan di Amerika Serikat diharapkan menerima pemberitahuan paling lambat tanggal 10 Februari.
Sementara karyawan di wilayah lain akan diberi tahu di kemudian hari, sebagaimana diuraikan dalam memo tersebut. PHK akan dibatasi pada anggota staf yang telah bekerja cukup lama di perusahaan sehingga memenuhi syarat untuk penilaian kinerja.
Zuckerberg meyakinkan karyawan bahwa perusahaan akan “menawarkan paket pesangon yang besar” sesuai dengan PHK sebelumnya.
Ia telah menetapkan tahun 2023 sebagai “tahun efisiensi” perusahaan dan telah mengumumkan niat untuk menghilangkan 10.000 posisi.
Secara keseluruhan, Meta mengantisipasi pengurangan 10% dalam tenaga kerjanya pada akhir siklus evaluasi kinerja saat ini, yang mencakup penurunan tambahan 5% dari tingkat kepegawaian tahun lalu, sebagaimana dikomunikasikan kepada para manajer.
