Akseswarganet – Fakta Menarik Gunung Matebean di Timor Leste
Fakta Menarik Gunung Matebean, yang juga sering dieja ‘Matebian’, merupakan salah satu gunung terliar dan tercuram di Pulau Timor Leste. Gunung ini memiliki sejarah terkini yang menarik namun berdarah.
Mengutip dari laman Gunung Bagging, Selasa, 11 Februari 2025, gunung ini memiliki dua puncak, yakni Mane atau puncak ‘laki-laki’ dengan ketinggian 2.372 meter di atas permukaan laut yang juga merupakan puncak sejati. Puncak kedua adalah Feto atau puncak ‘perempuan’ dengan ketinggian 1.963 meter di atas permukaan laut.
Tempat Persembunyian Gerilya
Selama pendudukan Indonesia pada tahun 1975, gunung tersebut menjadi tempat persembunyian gerilya, dengan banyak orang berlindung dari militer di gua-gua di gunung tersebut. Menurut Trekking East Timor, “Selama tahun 1977-1978 banyak orang tewas di daerah ini dalam pertempuran dengan militer Indonesia.”
Pesawat dari Kupang dikatakan telah mengebom dan menembaki daerah tersebut sepanjang pagi. Pada waktu makan siang, pesawat akan mendarat di Baucau, dan serangan akan berlanjut hingga sore hari. Ada juga penembakan di pusar dari pantai selatan. Ada banyak kawah bom.
Arti Nama Gunung Matebean
Matebean secara harfiah berarti “Roh Orang Mati” (mate – ‘kematian’, bean – ‘roh’). Tempat ini penting dan istimewa bagi orang Timor karena di sinilah roh orang mati bersemayam.
Pendaki biasanya diminta untuk berbicara dengan lembut dan menunjukkan rasa hormat kepada tempat yang paling suci ini. Menurut cerita rakyat, hanya roh orang baik yang pergi ke Matebean.
Terdapat Patung Kristus di Puncak
Akomodasi di Baguia terbatas. Terdapat wisma lokal yang menawarkan akomodasi dan makanan sederhana namun memadai. Pendaki lain juga dapat menginap di wisma tersebut.
Puncak Gunung Matebean merupakan massa monolitik besar dari batu kapur karst. Di titik tertingginya terdapat patung Kristus yang kecil dan anggun.