akseswarganet – Lombok, 3 Februari 2025 – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) resmi mengumumkan penutupan sementara wisata non-pendakian di kawasan Gunung Rinjani. Keputusan ini berlaku mulai awal Februari 2025 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai kondisi di lapangan.
Menurut laporan dari Kompas.com, pihak TNGR mengambil langkah ini untuk alasan yang belum dijelaskan secara rinci. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, faktor keselamatan wisatawan dan kondisi lingkungan menjadi pertimbangan utama.
Alasan Penutupan Sementara Wisata Non-Pendakian
Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, menjelaskan bahwa penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap faktor cuaca dan kondisi ekosistem di kawasan Gunung Rinjani.
“Kami melakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan dan keamanan bagi wisatawan. Oleh karena itu, langkah ini diambil sebagai bentuk mitigasi risiko,” ujar Dedy, dikutip dari Kompas.com (sumber).
Pihak TNGR juga mengimbau wisatawan untuk menunda kunjungan ke area non-pendakian hingga pengumuman resmi mengenai pembukaan kembali kawasan tersebut.
Area yang Terdampak Penutupan
Meskipun jalur pendakian utama Gunung Rinjani tetap dibuka, beberapa area wisata non-pendakian yang terdampak penutupan meliputi:
- Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep
- Danau Segara Anak (untuk aktivitas selain pendakian)
- Pemandian air panas alami
- Beberapa jalur trekking ringan di kawasan kaki gunung
Pemerintah daerah bersama TNGR akan melakukan pemantauan dan kajian lebih lanjut sebelum memutuskan kapan area wisata ini dapat dibuka kembali untuk umum.
Dampak terhadap Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Penutupan sementara ini tentu berpengaruh terhadap sektor pariwisata di Lombok, terutama bagi pemandu wisata, pemilik homestay, dan pelaku usaha lokal. Sejumlah pelaku wisata berharap agar langkah ini tidak berlangsung lama.
Ketua Asosiasi Pelaku Wisata Lombok, Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung keputusan ini demi keselamatan wisatawan. Namun, ia berharap ada solusi yang tidak terlalu merugikan ekonomi masyarakat setempat.
“Kami memahami langkah ini diambil demi keselamatan. Namun, kami juga berharap ada alternatif yang tetap memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan Rinjani tanpa mengorbankan ekonomi warga lokal,” ujar Iwan.
Imbauan bagi Wisatawan
Bagi wisatawan yang telah merencanakan kunjungan ke Gunung Rinjani, disarankan untuk memeriksa informasi terbaru dari TNGR atau agen perjalanan resmi sebelum melakukan perjalanan.
Untuk sementara, wisatawan dapat memilih destinasi alternatif di Lombok, seperti Gili Trawangan, Bukit Pergasingan, atau Pantai Selong Belanak yang tetap terbuka untuk kunjungan wisata.
Kesimpulan
Penutupan sementara wisata non-pendakian di Gunung Rinjani dilakukan untuk menjaga keselamatan wisatawan dan kelestarian lingkungan. Meskipun hal ini berdampak pada sektor pariwisata, diharapkan keputusan ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi ekosistem Rinjani dan para wisatawan.
Pihak TNGR akan terus melakukan pemantauan dan memberikan informasi terbaru terkait pembukaan kembali kawasan wisata ini.