Manusia Adalah Kunci Dewan Pers Luncurkan Pedoman AI untuk Karya Jurnalistik

Bopelnews Manusia Adalah Kunci Dewan Pers Luncurkan Pedoman AI untuk Karya Jurnalistik

Peraturan Nomor 1 Tahun 2025, yaitu Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Jurnalistik, sebagaimana dijelaskan Dewan Pers. Artikel ini merupakan ringkasan dari Kode Etik Jurnalistik dan memberikan panduan tentang penggunaan teknologi AI untuk membantu jurnalis dan media dalam menciptakan karya jurnalistik.

Sebagaimana tercantum dalam Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2025, Dewan Pers meluncurkan Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik.

Hal ini merupakan hasil langsung dari pengembangan dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang saat ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk mendukung karya jurnalistik.

Menurut Ninik, pedoman tersebut telah disetujui Dewan Pers bersama sejumlah konstituen dan anggota, termasuk dari outlet media, platform elemen, dan sumber lainnya, hingga akhir tahun berjalan.

Ninik berpendapat bahwa di saat teknologi informasi berkembang pesat, teknologi baru seperti kecerdasan buatan juga berdampak pada bagaimana jurnalisme diproduksi.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kecerdasan buatan merupakan salah satu komponen teknologi yang digunakan untuk mendukung dan memudahkan proses kerja jurnalistik.

Oleh karena itu, kecerdasan buatan tidak seharusnya menggantikan manusia, tetapi justru memudahkan manusia dalam menjalankan kerja jurnalistik.

Berdasarkan hal tersebut, Dewan Pers kemudian menjabarkan Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam delapan bab Karya Jurnalistik.

Saya bahkan yakin pedoman tersebut dapat digunakan secara efektif oleh para jurnalis dan perusahaan media. Dengan demikian, penggunaan AI dalam jurnalisme dapat lebih sejalan dengan Kode Etik Jurnalistik.

Pengendalian Manusia Menjadi Kunci Pemanfaatan AI untuk Jurnalisme

Di sisi lain, menurut Karya Jurnalistik Suprapto, Ketua Tim Perumus Pedoman Kecerdasan Buatan, pedoman AI ini memiliki tiga prinsip dasar.

Pertama, karya jurnalistik yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan harus mematuhi Kode Etik Jurnalistik.

Lebih lanjut, saya tegaskan bahwa penggunaan kecerdasan dalam jurnalisme harus dikendalikan dari awal hingga akhir.

Menurut Suprapto, “dalam proses penciptaan karya jurnalistik dengan menggunakan AI, kontrol manusia, kontrol redaksi, atau jurnalis-editor di redaksi harus tetap dilibatkan, hingga konten atau berita tersebut terbit.” Ketiga, jika jurnalis melaporkan keberatan atau gugatan dari subjek, penggunaan kecerdasan buatan dalam praktik jurnalistik tidak merusak integritas perusahaan. Pemanfaatan AI adalah Pedang Bermata Dua Di sisi lain, menurut Abdul Manan, Anggota Tim Penyusun Pedoman Penggunaan dalam Karya Jurnalistik, penggunaan AI memiliki dampak positif tetapi juga tidak lepas dari dampak negatif. Jika pedoman ini tidak digunakan, mungkin akan ada dampak negatif dari penggunaan AI, seperti berkembangnya deepfake, misinformasi, dan bahkan hoax. “Tujuan dari pedoman ini adalah untuk membantu kita mengurangi dampak yang tidak diinginkan. Dengan mengingat hal itu, jurnalis dan perusahaan penerbitan harus berhati-hati ketika menggunakan AI untuk meningkatkan praktik jurnalistik,” bunyi pernyataan tersebut. Selain itu, pedoman ini sangat efektif dalam melindungi publik, narasumber, dan bahkan konsumen berita.

Selain menjadi panduan bagi karyawan, Manan juga dapat menjadi panduan bagi masyarakat umum untuk memahami peran media dalam penerapan AI.

Hak Cipta dan AI

Pedoman Pemanfaatan AI untuk Jurnalisme juga harus memperhatikan aspek hak cipta. Misalnya, pelanggaran hak cipta merupakan sanksi

“Dalam hal penerbitan konten, khususnya gambar dan video, apabila ada aspek terkait hak cipta yang perlu diperhatikan, maka harus diperhatikan

Misalnya, dalam membuat gambar atau kartun menggunakan AI, media atau jurnalis harus memperhatikan masalah hak cipta dan memastikan tidak terjadi pelanggaran.

Pemanfaatan AI juga harus disertai dengan pengendalian manusia untuk memastikan keakuratan dan integritas informasi yang dihasilkan oleh jurnalis.

Manusia Adalah Kunci Dewan Pers Luncurkan Pedoman AI untuk Karya Jurnalistik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *