Akseswarganet.web.id – Banyak orang percaya bahwa penyakit jantung merupakan kondisi masa kini yang disebabkan oleh stres, pola makan yang buruk, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Jantung Tidak Hanya
Namun, anggapan ini dipertanyakan oleh sebuah penelitian inovatif yang dipimpin oleh Saint Luke’s Mid America Heart Institute.
Menurut penelitian tersebut, manusia telah menderita penyakit jantung selama ribuan tahun. Jantung Tidak Hanya
Penelitian tersebut menemukan indikasi aterosklerosis yang tersebar luas pada mumi kuno dari berbagai budaya di seluruh dunia (dikutip dari Ancient Origins, Minggu, 2/6/2024).
Penumpukan plak di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis, dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
Aterosklerosis yang lebih tua
Ketika 237 mumi dewasa yang berusia 4.000 tahun menjalani pemindaian CT, para peneliti menemukan aterosklerosis pada hampir 37% kasus.
Bangsa Mesir Kuno, orang Peru dataran rendah, orang Bolivia di pegunungan Andes, pemburu-pengumpul dari Kepulauan Aleut pada abad ke-19, suku Inuit Greenland dari abad ke-16, leluhur suku Pueblo, dan penggembala dari Gurun Gobi pada Abad Pertengahan termasuk di antara tujuh budaya yang terwakili dalam mumi tersebut.
Mumi dari budaya-budaya ini menawarkan jendela langka ke dalam kondisi medis yang dihadapi nenek moyang kita. Meskipun masih muda menurut standar saat ini, usia kematian rata-rata adalah sekitar 40 tahun, yang merupakan tanda bahwa masalah kardiovaskular telah mulai berkembang.
Menurut Dr. Randall Thompson, penulis utama studi dan seorang ahli jantung di Saint Luke’s Mid-America Heart Institute
kami mendeteksi aterosklerosis pada pria dan wanita, di seluruh tujuh masyarakat yang dianalisis.
Para peneliti berpendapat bahwa metode penilaian konservatif memastikan analisis yang cermat terhadap keberadaan aterosklerosis
meskipun mengakui beberapa keterbatasan dalam penelitian mereka, seperti tingkat pengawetan mumi yang bervariasi dan kemungkinan efek proses mumifikasi pada jaringan.
Penelitian
Penelitian ini mendukung penelitian lain yang menemukan masalah jantung yang serupa pada mumi. Lima mumi dari tahun 2000 SM memiliki kolesterol di arteri mereka, menurut penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam American Heart Journal.
Penelitian terbaru juga berkontribusi pada semakin banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa penyakit jantung telah menyerang
manusia selama ribuan tahun dan bukan hanya akibat dari kehidupan modern.
Penelitian ini tidak hanya memperluas pengetahuan kita tentang kesehatan kuno tetapi juga menekankan
betapa pentingnya mengendalikan faktor risiko kontemporer untuk menurunkan kejadian aterosklerosis.
Kita mempelajari pelajaran penting tentang kesehatan kita sendiri dan perjuangan yang sedang berlangsung melawan penyakit jantung
European Heart Journal telah menerbitkan penelitian terbaru.