akseswarganet – Etika Memberi Tip Kepada Pemandu Wisata
Terkadang kita bepergian atau berlibur bersama pemandu wisata yang berperan sebagai pemandu dan penyedia keahlian lokal. Pemandu wisata biasanya diberi tip. Selain memberi uang lebih, hal ini di maksudkan untuk membangun niat baik dan menunjukkan penghargaan atas layanan yang di berikan.
Tips merupakan topik populer yang hampir selalu dibahas dalam setiap perjalanan, meskipun jarang di bahas. Bagi orang Indonesia, memberi tip mungkin di anggap tabu. Padahal, dalam dunia pariwisata, memberi tip merupakan sesuatu yang sering terjadi.
Pengamat pariwisata sekaligus Ketua Ikatan Pemimpin Wisata Indonesia (ITLA) Robert Alexander Moningka mengklaim bahwa meskipun tidak ada yang namanya “wajib”, sudah menjadi kebiasaan di industri pemandu wisata untuk memberi tip atau membayar pemandu wisata sebagai imbalan atas layanan yang diberikan.
Memberi Tip kepada Pemandu Wisata
Selanjutnya, patuhi konvensi dan standar yang berlaku di daerah tersebut. Berikan tip sambil menyeringai dan mengucapkan “terima kasih.” Satu hal lagi yang perlu di ingat adalah Anda tidak boleh memberi uang logam kecil sebagai tip. Kemudian, hindari memberi tip terlalu sedikit.
“Patuhi adat dan peraturan setempat. Jika Anda tidak puas dengan layanan pemandu wisata, jangan merasa perlu memberi tip. Memahami etika memberi tip memungkinkan Anda untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas layanan yang sangat baik,” kata Bob.
Mengakui Kontribusi Pemandu Wisata
“Untuk pemandu wisata dari Indonesia, ITLA memberikan panduan tentang tip nominal.