Tradisi Seribu Keragaman di Indonesia Bisa Jadi Promosi Kuliner

akseswarganet – Tradisi Seribu Keragaman di Indonesia Bisa Jadi Promosi Kuliner

Tradisi Seribu Keragaman di Indonesia Bisa Jadi Promosi Kuliner

Takjil, camilan tradisional yang disantap sesaat setelah berbuka puasa, biasanya terdiri dari makanan manis yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan.

Menelusuri asal usulnya tentu tidak bisa dilepaskan dari sejarah takjil yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Pendiri Indonesian Gastronomy Network (IGN) Vita Datau mengungkap sejarah takjil dengan mengutip hadis Nabi Muhammad (SAW) yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari. “Manusia tetaplah baik selama ia menyegerakan (ajjalu) berbuka”

Suku kata utama berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘ajjalu’ yang berarti mempercepat atau ‘ajjala-yu ajjilu-ta’jilan’ yang berarti dorongan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti menyegerakan berbuka atau makan minum untuk berbuka.

“Mungkin karena itulah takjil menjadi makanan dan minuman berbuka puasa, atau di Indonesia disebut sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa,”

kata Vita Datau dalam wawancara tertulis dengan Kamis, 6 Maret 2025.

Orang sering bertanya apa itu takjil. Menu makanan, minuman, dan cocktail untuk berbuka puasa yang menjadi spesialisasi saya adalah untuk mempercepat waktu berbuka.

Kami biasanya memilih hidangan ringan yang nyaman bagi kami… (untuk menghibur),” lanjutnya.

Menurutnya, menarik untuk membahas kata “kita” karena budaya lain memiliki tata cara yang berbeda. Sementara dari segi kuliner,

takjil dimaknai sebagai salah satu cara mempercepat waktu berbuka puasa, ketika tiba saatnya dengan makanan dan minuman ringan, menjadi budaya makanan tradisional yang istimewa dan dinanti-nantikan di berbagai belahan dunia maupun di Indonesia.

Takjil dari Sisi Gastronomi

Vita pun mengungkapkan, dari sisi gastronomi, ada hal yang memengaruhi takjil. Hal pertama adalah kebiasaan makan yang baik dari orang-orang di suatu daerah.

Kedua, ada makanan dan minuman yang merupakan tradisi lokal. Lalu ketiga; Dari sudut pandang kesehatan, yang terbaik adalah tidak langsung melakukan pekerjaan berat saat perut kosong.

“Itulah sebabnya hidangan pembuka untuk berbuka puasa menjadi hal yang penting selama bulan Ramadan. Makanan ini ringan dan bisa panas atau dingin, manis atau gurih, tergantung selera setempat,” jelas Vita.

Karena Indonesia memiliki budaya kuliner yang sangat kaya. Meski ada beragam camilan dan minuman yang bisa dimakan dan diminum, takjilnya juga bervariasi.

Vita juga mengatakan, tradisi takjil Ramadan di Indonesia terbilang unik karena keberagamannya. Bisa dibayangkan betapa beragamnya menu jajanan takjil di daerah terpencil sekalipun.

“Jika dicermati, ada lebih dari 100 jenis menu takjil di Indonesia, baik yang asli maupun yang diramu dengan budaya luar,” terang Vita.

Tradisi Seribu Keragaman di Indonesia Bisa Jadi Promosi Kuliner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *