Akseswarganet – Kasus Kokain yang Menghancurkan Karier Adrian Mutu dan Peluangnya Raih Ballon d’Or
Adrian Mutu pernah menjadi salah satu rekrutan besar Chelsea di era Roman Abramovich. Bergabung dari Parma pada tahun 2003 dengan nilai transfer £16 juta (sekitar Rp320 miliar), Mutu mengawali musimnya dengan cemerlang. Namun, kariernya berubah drastis akibat skandal narkoba yang mengguncang dunia sepak bola.
Kasus Kokain yang Mengakhiri Karier di Chelsea
Mutu dinyatakan positif menggunakan kokain dalam tes doping, yang menyebabkan Chelsea langsung memutus kontraknya. Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph Sport, Mutu mengakui kesalahannya.
“Mengonsumsi kokain saat saya di Chelsea adalah keputusan terburuk dalam karier saya,” ujarnya. “Saya merasa kesepian dan terisolasi, tetapi tidak ada alasan yang bisa membenarkan perbuatan itu. Saya seharusnya meminta bantuan, tetapi saya tidak melakukannya.”
Mutu meyakini bahwa jika ia tidak terjerumus dalam kebiasaan buruk, ia berpotensi menjadi pemain terbaik dunia. “Saya percaya, tanpa kesalahan itu, saya bisa memenangkan Ballon d’Or,” katanya.
Sanksi Berat dan Dampak Jangka Panjang
Chelsea menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap narkoba, sehingga Mutu harus menerima konsekuensi berat. Ia tidak hanya kehilangan kontraknya, tetapi juga diwajibkan membayar jutaan poundsterling sebagai ganti rugi kepada klub berdasarkan putusan Pengadilan Arbitrase Olahraga.
“Aku lengah dan tidak siap menghadapi kehidupan di Chelsea. Saya datang dengan banyak masalah pribadi dan akhirnya terjebak dalam alasan serta kebohongan. Saya masih terlalu muda dan sendirian,” ungkapnya.
Meski kasus ini menghancurkan kariernya di level tertinggi, Mutu mengambil pelajaran dari pengalaman pahit tersebut. Ia menegaskan bahwa kesalahan masa lalu telah membuatnya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan sadar diri.
- Kasus Kokain yang Menghancurkan Karier Adrian Mutu dan Peluangnya Raih Ballon d’Or
