Ulasan Film In The Lost Lands yang Dibintangi Milla Jovovich

Akseswarga.net –  Ulasan Film In The Lost Lands yang Dibintangi Milla Jovovich

Bintang Resident Evil Milla Jovovich kembali mencoba aksi fantasinya di In The Lost Lands. Tak hanya sebagai pemeran utama, kali ini sang aktris duduk di kursi produser.

The Lost Lands juga dibintangi bintang Guardians of the Galaxy Dave Bautista. Paulus W.S. Anderson, yang sebelumnya mengerjakan seri Resident Evil, kembali sebagai sutradara.

Perjalanan The Lost Lands ke layar lebar penuh rintangan. Menurut berbagai sumber, Constantine Werner membeli hak atas tiga cerita pendek karya George R. R. Martin pada bulan Februari 2015

Mengejar Kekuatan Sihir

The Lost Lands mengikuti perjalanan panjang Grey Alice (Milla Jovovich) dan Boyce (Dave Bautista) di jalan berbahaya yang penuh dengan kekuatan magis. Satu tempat bernama Skull River, yang menentukan kehidupan dan kematian mereka.

Gray Alice adalah seorang penyihir yang hidup di zaman yang penuh dengan kejahatan. Gereja terlibat dalam praktik-praktik yang tidak biasa termasuk mengeksekusi orang-orang yang dianggap jahat dan tidak bertobat. Salah satu algojonya adalah Ash (Arlie Jofer).

Sementara itu, kerajaan diperintah oleh Ratu Melange (Amra Okereke) dan suaminya yang lumpuh. Sang Ratu mengakui bahwa ia memiliki hubungan cinta yang gila dengan Boyce hingga ia hamil. Di sisi lain, Melange memiliki seorang prajurit tampan yang terobsesi dengan tuannya.

Nama prajurit itu adalah Gerris (Simon Love). Konspirasi politik mengarah pada pengalihan kekuasaan. Grey Alice terlibat dalam konflik berdarah antara Melange, Geris, dan Patriark Johann (Fraser James).

Di awal tanah yang hilang

Nuansa Resident Evil terasa kuat di seluruh In The Lost Lands, mulai dari desain produksi, arahan seni, dan palet warna yang dipilih untuk menceritakan kisah hidup dan mati sang tokoh utama.

Tahap awal film memperkenalkan siapa Grey Alice dan bagaimana dia bertemu Weiss, termasuk motivasi mereka. Masalahnya terletak pada ceritanya. Entah kenapa film ini terasa lambat dan motivasinya tidak dieksplorasi lebih jauh.

Konspirasi kekuasaan istana

Akibatnya, paruh pertama In The Lost Lands agak membosankan. Kesalahan tersebut diperbaiki pada bagian kedua, yang memperlihatkan hubungan politik dan intrik di istana. Menggigit, tetapi tidak tanpa kelemahan.

Sejak awal, alur cerita yang kuat menghubungkan karakter hitam dan putih. Konflik dan ceritanya linier. Begitu jelasnya, sehingga tidak ada kejutan bagi penonton saat memasuki istana. Lalu kita sampai pada bagian ketiga.

Saya suka suasana gelap dan suram.

Paruh kedua film ini menyelesaikan dua konflik besar di Skull River dan rumah besar. Sungguh mengasyikkan, menegangkan, dan membuat Anda grogi juga. Setelah menonton, yang melekat di benak saya tentang In The Lost Lands adalah pewarnaannya yang realistis.

Kenyataannya, kedengarannya suram dan menyedihkan. Akibatnya, kita tidak dapat menikmati kemewahan berada di istana. Perjalanan menuju tanah yang hilang benar-benar suram. Nuansanya halus dan cenderung gelap.

Hubungan Mila dan Dave

Siapa tahu, mungkin sutradara Paul W.S. Anderson ingin menyuntikkan nuansa putus asa ke dalam petualangan dua tokoh utamanya. Jika demikian, In The Lost Lands telah berhasil mencapai tujuannya. Dari awal sampai akhir, warnanya selalu kuning atau hitam.

Penampilan Milla Jovovich sebagai tokoh utama benar-benar meyakinkan. Meskipun citranya sebagai Alice dalam seri Resident Evil telah ada selama bertahun-tahun, citra tersebut tampaknya tidak memudar seiring waktu. Untungnya, hubungannya dengan Dave Bautista masih kuat.

Keterampilan sihir dan memanah

Pada akhirnya, perjalanan Boyce dan Gray Alice tampaknya lebih menarik daripada kerusuhan istana. Hasil akhirnya adalah konflik dua poin, konflik yang tidak seimbang dengan solusi yang tampaknya mudah.

Meski “In Lost Lands” memiliki banyak kekurangan, namun tetap cocok dijadikan teman saat menunggu waktu berbuka puasa di bulan Ramadan. Film ini, dalam durasinya yang pendek, menawarkan unsur aksi dan petualangan yang sangat seru.

Kemampuan bertarung Milla Jovovich sebagai penyihir dan kepiawaian Dave Bautista sebagai pemanah ulung akan menjadi daya tarik utama dalam setiap adegan aksi di In The Lost Lands. Mereka adalah duo pembunuh favorit penonton.

Ulasan Film In The Lost Lands yang Dibintangi Milla Jovovich

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *