Profesor Bahas Ketakutan dan Rasa Tak Berdaya dalam Kasus Bullying yang Dialami Kim Sae Ron

Akseswarga.net – Profesor Bahas Ketakutan dan Rasa Tak Berdaya dalam Kasus Bullying yang Dialami Kim Sae Ron

Kasus bullying yang baru-baru ini menimpa aktris Kim Sae Ron menarik perhatian publik, tidak hanya dari kalangan penggemar, tetapi juga dari para ahli psikologi. Dalam wawancara terbarunya, Profesor Jung Min Woo, seorang pakar psikologi sosial di Universitas Seoul, membahas secara mendalam mengenai ketakutan dan rasa tak berdaya yang dialami oleh korban bullying, terutama dalam kasus yang melibatkan Kim Sae Ron. Profesor Jung menekankan bahwa bullying dapat mengubah hidup seseorang, dengan dampak psikologis yang berkelanjutan.

Ketakutan yang Menghantui Korban Bullying

Menurut Profesor Jung, ketakutan adalah salah satu dampak psikologis yang paling sering dirasakan oleh korban bullying. “Korban bullying seringkali hidup dalam ketakutan yang tak berkesudahan, yang bisa berupa ketakutan akan penilaian negatif, atau bahkan ancaman fisik. Hal ini membuat mereka merasa tidak aman dan terjebak dalam lingkaran ketakutan yang semakin dalam,” jelasnya. Ketakutan ini juga bisa memengaruhi perilaku korban, seperti menghindari interaksi sosial atau menarik diri dari kegiatan tertentu.

Rasa Tak Berdaya yang Menghantui

Selain ketakutan, rasa tak berdaya juga merupakan perasaan yang sering dialami oleh korban bullying. Profesor Jung menambahkan bahwa rasa tak berdaya ini bisa sangat merusak, karena korban merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas situasi yang menimpa mereka. “Korban merasa terjebak, seolah-olah tidak ada jalan keluar. Ini adalah perasaan yang menghancurkan, karena mereka merasa tidak mampu mengubah apapun dalam hidup mereka,” ungkap Profesor Jung. Dalam kasus Kim Sae Ron, perasaan tak berdaya ini dilaporkan memengaruhi karier dan kehidupan pribadinya.

Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Mental

Ketakutan dan rasa tak berdaya yang dialami oleh korban bullying dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan mental jangka panjang. Profesor Jung menyoroti bahwa banyak korban bullying yang kemudian mengembangkan gangguan kecemasan, depresi, atau bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). “Perasaan yang terus-menerus tertekan dan tidak dihargai dapat mengarah pada gangguan mental yang serius. Untuk itu, penting bagi korban bullying untuk mendapatkan dukungan psikologis agar bisa sembuh dan pulih,” tambahnya.

Perlunya Dukungan Sosial untuk Pemulihan

Penting bagi korban bullying untuk mendapatkan dukungan sosial yang kuat dari keluarga, teman, dan tenaga profesional. Profesor Jung menjelaskan bahwa dukungan sosial yang baik dapat membantu korban untuk merasa diterima dan membangun kembali rasa percaya diri mereka. “Pemberian ruang untuk berbicara dan didengar adalah langkah awal untuk pemulihan. Dengan adanya dukungan, korban bullying bisa mulai mengatasi trauma mereka dan memulai proses penyembuhan,” tutupnya.

Profesor Bahas Ketakutan dan Rasa Tak Berdaya dalam Kasus Bullying yang Dialami Kim Sae Ron

Kasus Kim Sae Ron mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan yang aman dan mendukung untuk semua orang, agar mereka bisa tumbuh tanpa rasa takut atau tertekan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *