akseswarganet – Pusat Data Tier IV Jakarta Siap Dukung Ekosistem AI
Tujuan perluasan kapasitas pusat data ISC adalah untuk memenuhi kebutuhan komputasi berkinerja tinggi yang terus meningkat, khususnya untuk aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Pusat data Indonesia Super Corridor (ISC) yang berbasis di Jakarta, penyedia layanan pusat data terakreditasi Tier IV oleh Uptime Institute, tengah memperluas kapasitasnya.
Meningkatnya permintaan komputasi berkinerja tinggi, khususnya untuk aplikasi yang melibatkan kecerdasan buatan (AI), menjadi pendorong aksi ini.
Kapasitas pusat data ISC kini telah ditingkatkan menjadi 6MW berkat penambahan rak 20 kW per rak, atau 1,5 MW per level.
Perluasan ini memungkinkan bisnis menghemat biaya operasional, meningkatkan efisiensi, serta memasang lebih banyak server dan perangkat di satu lokasi.
Menurut Pendiri ISC Benyamin P. Naibaho, “peningkatan kapasitas ini merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan pasar akan infrastruktur komputasi berkinerja tinggi, khususnya untuk mendukung AI, sekaligus berpegang pada filosofi keberlanjutan.” Infrastruktur pusat data ISC disebut dibangun dengan teknologi mutakhir, termasuk sistem daya dan pendingin yang andal, serta keamanan yang ketat.
“Semua ini sejalan dengan akreditasi bangunan yang menjadi bukti dedikasi mereka terhadap operasi yang ramah lingkungan dan efektif,” lanjut Benyamin.
Pusat Data Indonesia Tumbuh 268%
Hal ini tidak diragukan lagi telah memotivasi investasi besar dalam infrastruktur pusat data.
Indonesia memiliki banyak potensi dalam hal kebutuhan datanya yang terus meningkat, meskipun beberapa negara lain, termasuk Malaysia, telah melaporkan janji investasi yang lebih besar.
Fitur Kreatif yang Membantu Pengembangan
Perdagangan video merupakan salah satu elemen kreatif yang mendorong pertumbuhan ini. Belanja langsung telah ditambahkan ke platform seperti YouTube, yang memungkinkan pengusaha lokal untuk memberikan pengalaman interaktif kepada pelanggan.
“Live commerce, bagian dari video commerce, menawarkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan memotivasi selain memenuhi kebutuhan dasar. Veronica Utami, pada hari Kamis, “Ini adalah cara baru untuk meningkatkan hubungan merek dan konsumen.”
Perhatian investor yang melihat potensi jangka panjang dalam ekonomi digital Indonesia semakin mendukung pandangan optimis ini.