akseswarganet.web.id – Hashrate Bitcoin Siap Capai Tonggak Baru Setelah Halving Mendatang
Hashrate Bitcoin (BTC), yang mewakili daya komputasi yang dibutuhkan untuk menambang satu blok dalam blockchain proof-of-work, siap mencapai tonggak yang mengesankan yaitu 1 zettahash per detik.
Dengan peristiwa halving berikutnya yang diantisipasi dalam waktu sekitar 3,5 tahun, para penambang berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengamankan solusi energi yang hemat biaya dan berinvestasi dalam peralatan penambangan yang lebih efisien.
Pada tahun 2027, hashrate rata-rata berpotensi mencapai level yang luar biasa ini, yang berarti 1.000 exahash per detik (EH/s), bahkan dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang konservatif sebesar 20 persen.
Menurut laporan dari Coindesk pada hari Minggu (5/1/2025), hashrate telah mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 65 persen sejak tahun 2020. Data terkini dari Glassnode menunjukkan bahwa hashrate berada di sekitar 787 EH/s berdasarkan rata-rata pergerakan tujuh hari.
Hashrate merupakan faktor penting dalam menentukan profitabilitas penambangan Bitcoin. Hashrate yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan biaya energi, sehingga penting bagi penambang untuk mengoptimalkan operasi mereka. Selain itu, hashrate berkontribusi pada keamanan jaringan secara keseluruhan, yang telah mengalami peningkatan sebesar 56 persen selama setahun terakhir.
Tingkat pertumbuhan melonjak pada paruh kedua tahun 2024, menyusul peristiwa halving pada bulan April 2024, yang memangkas separuh hadiah blok menjadi 450 BTC per hari, yang berdampak signifikan pada pendapatan penambang.
Lanskap persaingan menjadi sangat menantang sehingga beberapa penambang tidak dapat lagi hanya mengandalkan penambangan Bitcoin untuk mata pencaharian mereka. Banyak yang telah mendiversifikasi operasi mereka untuk menyertakan komputasi kecerdasan buatan (AI), sementara yang lain memilih untuk tidak membeli Bitcoin dari pasar terbuka.
Saat hashrate mendekati 1 ZH/s, penambang harus berinovasi dan beradaptasi untuk menavigasi pasar yang semakin sulit.
Kesulitan Penambangan
hashrate mungkin sempat mencapai 1 ZH/s perblok. Namun, strategi tersebut dapat menyesatkan karena sifat acak penambangan, Perubahan dalam waktu blok, dan ketidakstabilan jaringan dalam jangka pendek.
Industri ini biasanya mengandalkan rata-rata pergerakan minimal tujuh hari untuk memastikan keakuratan dan keandalan.
Seiring dengan terus meningkatnya hashrate, demikian pula kesulitan menambang blok baru. Sejak Oktober, tren ini semakin jelas terlihat.
