Pendakian dari Chhomrong ke Bamboo: Perjalanan Ribuan Anak Tangga

Akseswarganet.web.id Pada hari kedua pendakian kami, kami berjalan dari Chhomrong (2170 mdpl) ke Bamboo (2310 mdpl). Saat fajar menyingsing dan langit mulai terang, kami disuguhi pemandangan matahari terbit yang menakjubkan dari balkon penginapan. Kami mengabadikan momen tersebut dengan foto sebelum menikmati sarapan dan bersiap untuk petualangan hari itu.

Tujuan kami hari itu adalah Bamboo, yang terletak pada ketinggian 2310 mdpl. Meskipun perbedaan ketinggian dari Chhomrong tampak kecil, perjalanan ini melibatkan menuruni bukit, menyeberangi sungai, dan kemudian mendaki kembali.

Sejak awal meninggalkan Chhomrong, pemandangan yang indah langsung memukau. Jalur ini dihiasi dengan rumah-rumah sederhana milik penduduk setempat, hotel-hotel kecil, penginapan, dan toko-toko souvenir. Di kejauhan, puncak-puncak gunung bersalju tampak anggun muncul dari balik bukit.

Sementara itu, jalur utama terdiri dari tangga-tangga batu, dan kami sering kali harus memberi jalan pada karavan kuda dan keledai milik penduduk setempat. Sangat penting untuk menepi agar terhindar dari potensi tabrakan dengan hewan-hewan ini.

Berita Lainnya : Harga Kripto Turun Setelah Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Namun, penurunan awal di tangga batu cukup melelahkan untuk kaki, terutama lutut. Meskipun Melelahkan namun, pemandangan sangat memukau membuat setiap langkah terasa menyenangkan dan memuaskan.

Menariknya, salah satu hal yang mencolok di jalur tangga batu ini adalah banyaknya kotoran hewan yang berserakan, akibat dari seringnya kuda dan keledai melintasi rute tersebut. Selain harus berhati-hati agar tidak menginjaknya, bau pesing dan kotoran juga menjadi tantangan yang cukup menghibur sepanjang perjalanan.

Untungnya, menggunakan buff sangat membantu mengurangi bau tidak sedap, jadi sebaiknya bawalah buff saat mendaki.

Ketika kami melanjutkan perjalanan lebih jauh, kami melewati stupa dan kuil Buddha, yang memberikan kesempatan bagi para pendaki untuk berhenti untuk berdoa atau sekadar beristirahat dan mengambil foto. Setelah Selesai melalui kuil Buddha meninggalkan desa, lalu kami menyeberangi jembatan gantung yang sangat panjang, meskipun tidak sepanjang jembatan gantung di Jhinu.

Menjelang Siang hari, kami berhenti sebentar untuk makan di Lower Sinuwa. Di sini, menikmati hidangan sambil memandang bukit-bukit hijau dan merasakan angin sepoi-sepoi adalah momen yang berharga dan akan selalu dikenang.

Setelah itu, setelah istirahat yang cukup, kami melanjutkan pendakian menuju Bamboo, dengan ribuan anak tangga batu yang masih menunggu di depan kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *