Etika Sebagai Pilar Penting Pengembangan Kecerdasan Buatan di Bidang Kesehatan

Etika Sebagai Pilar Penting Pengembangan Kecerdasan Buatan di Bidang Kesehatan

Akseswarganet.web.id – Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menunjukkan perkembangan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk di bidang kesehatan. Di Indonesia, para peneliti semakin fokus mengembangkan inovasi berbasis AI yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Meski demikian, penting untuk memastikan bahwa penerapan teknologi ini tetap berada dalam batas yang wajar, dan etika menjadi elemen krusial untuk menjaga keseimbangan tersebut.

Komitmen Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam Mengembangkan AI


Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmen yang tinggi dalam memanfaatkan AI untuk kepentingan bangsa. Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, menjelaskan bahwa UGM secara aktif mengembangkan teknologi AI yang terintegrasi di berbagai sektor. Jika salah satu contoh inovasi yang telah dikembangkan adalah sistem berbasis AI untuk memantau kerusakan pada jalan tol. Teknologi ini memungkinkan proses pemantauan dilakukan lebih cepat tanpa mengurangi tingkat akurasi.

Selain itu, UGM juga menggunakan AI untuk mendukung sektor kesehatan. Teknologi ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, seperti tumor, malaria, dan gangguan penglihatan. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau fasilitas medis.

Penekanan pada Pentingnya Etika dalam Pengembangan AI


Dalam diskusi yang digelar oleh UGM, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyoroti pentingnya etika sebagai fondasi utama dalam pengembangan teknologi AI. Meutya menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi pelopor dalam menciptakan teknologi yang bertanggung jawab secara etis. Hal ini sejalan dengan panduan etik yang dikeluarkan oleh UNESCO. Untuk mendukung langkah ini, pemerintah telah merilis panduan etik melalui surat edaran.

Tidak hanya itu, mulai tahun 2025, pemerintah akan mengadakan serangkaian diskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk peneliti, pelaku industri, dan masyarakat umum, untuk memperkuat regulasi AI. jika tujuannya adalah menciptakan aturan yang lebih inklusif dan mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.

Dukungan Pemerintah terhadap Inovasi AI


Meutya Hafid menekankan bahwa pemerintah tidak berniat membatasi atau menghambat inovasi teknologi yang sedang berkembang pesat. Sebaliknya, pemerintah ingin mendorong penggunaan AI di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi, dengan pendekatan yang bertahap. Menurutnya, proses ini membutuhkan dialog yang intensif dengan semua pihak untuk mencapai pemahaman bersama. Setelah tercapai kesepakatan, barulah teknologi dapat diimplementasikan secara optimal untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.

Kesimpulan
Pengembangan teknologi AI di Indonesia, terutama di sektor kesehatan, memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, keberhasilan ini hanya dapat tercapai apabila aspek etika selalu diutamakan. Dengan dukungan dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat, teknologi AI dapat menjadi alat yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan, sekaligus membuka peluang baru di berbagai bidang kehidupan.

Etika Sebagai Pilar Penting Pengembangan Kecerdasan Buatan di Bidang Kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *